Mengapa Pembagi Harus dibalik dalam Proses Operasi Pembagian Pecahan ?


Mengapa Pembagi Harus “dibalik” dalam Proses Operasi Pembagian Pecahan ? Salah satu hal umum yang terjadi pada kelas-kelas matematika sekarang adalah pembelajaran dilakukan secara mekanistik. Dalam pembelajaran seperti ini siswa cukup diberikan aturan-aturan atau rumus-rumus lalu mengharapkan siswa menyelesaikansoal-soal yang diberikan.

Guru cenderung memilih cara termudah untuk mengajarkan matematika sehingga dapat mengakibatkan miskonsepsi terkait operasi pembagian pecahan. Seperti halnya dalam pengajaran operasi pembagian pecahan.


Cara termudah (dan yang paling umum) untuk mengajarkan pembagian pecahan adalah dengan hanya memberikan aturan. Untuk membagi $\frac{5}{8}$ oleh $\frac{2}{3}$, kalikan saja $\frac{5}{8}$ dengan kebalikan pembagi, $\frac{2}{3}$. Yaitu, $\frac{5}{8}:\frac{2}{3}=\frac{5}{8}x\frac{3}{2}=\frac{5x3}{8x2}=\frac{15}{16}$

Yakinlah bahwa jika guru mengajarkan pembagian seperti ini, siswa cerdas akan bertanya:”Untuk apa guru repot-repot mengajar ? Toh ada kalkulator yang bisa dipakai siswa untuk menyelesaikan soal-soal pembagian pecahan. Apakah siswa paham mengapa pembagi dari operasi itu perlu dibalik terlebih dahulu ? Konsep matematika apa yang perlu dipahami siswa terkait dengan pertanyaan ini ?

Kita tau bahwa salah satu kemampuan penting dalam bermatematika adalah procedural fluency (Kelancaran/kemampuan prosedural). Kelancaran prosedural tidak berarti melakukan perhitungan dengan kecepatan dan ketepatan tanpa pemahaman. Ingat bahwa prosedur hanya kuat dan berguna dalam pemecahan masalah ketika siswa memahami apa artinya dan mengapa prosedurnya seperti itu.

Agar siswa paham atau mengetahui alasan mengapa $\frac{5}{8}:\frac{2}{3}=\frac{5}{8}x\frac{3}{2}=\frac{5x3}{8x2}=\frac{15}{16}$, guru perlu secara bertahap melakukan langkah-Langkah Pembagian Pecahan $\frac{5}{8}:\frac{2}{3}$ sebagai berikut:

Langkah #1 Guru Memberikan Tugas Kepada Siswa untuk Mencari Pecahan yang Ekivalen dari 5/8


Cara yang dilakukan adalah dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama. Sebagai contoh: $\frac{5}{8}=\frac{10}{16}=\frac{15}{24}$  dan seterusnya

Langkah #2 Guru Memberikan Tugas Kepada Siswa Secara Berkelompok untuk Mencari Pecahan  Ekivalen  dari 

$\frac{\frac{5}{8}}{2}$ 

Di sini siswa akan menerapkan cara yang sama yang digunakan dalam Langkah 1. Jika siswa mengalikan, bilangan yang sama (kecuali 0) ke pembilang dan penyebut, siswa menghasilkan pecahan setara. Guru dapat meminta siswa untuk mengklasifikasikan pecahan yang mereka buat. 

Dari proses ini, setiap kelompok akan memiliki pecahan untuk pembilang dan bilangan bulat untuk penyebut; kelompok lain akan memiliki pecahan untuk pembilang dan penyebut; dan, yang lain akan memiliki bilangan bulat untuk pembilang dan penyebut. 

Kelompok terakhir adalah yang Anda inginkan. Pecahan ini dalam bentuk yang paling sederhana. Dari Langkah 2 ini, siswa harus siap untuk Tugas 3 berikut.



Langkah #3 Guru Memberikan Tugas Kepada Siswa Mencari Pecahan  Ekivalen dari 

$\frac{\frac{5}{8}}{\frac{2}{3}}$ 


Dari sini guru dapat meminta siswa untuk menyatakan pecahan sebagai sebuah pembagian (Guru mengatakan kepada siswa bahwa salah satu makna dari pecahan adalah pecahan sebagai sebuah pembagian).

$\frac{5}{8}:\frac{2}{3}=\rightarrow$ kedua ruas dikali 24 diperoleh:

$\left ( \frac{5}{8}\times 24 \right ):\left ( \frac{2}{3}\times 24 \right )=\left ( \frac{5x24}{8}\right ):\left ( \frac{2x24}{8} \right )$

$=\left ( 5\times 3 \right )\div \left ( 2\times 8 \right )$

$=\left ( \frac{5\times 3 }{2\times 8} \right )$

$=\frac{15}{16}$

Guru perlu menantang siswa untuk menemukan penyelesaian $\frac{5}{8}:\frac{2}{3}$  sesingkat mungkin untuk mendapatkan jawaban yang benar. Hal ini akan melibatkan suatu gagasan yang sama dari semua siswa untuk mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
 
Dengan cara seperti ini siswa setelah melakukan tugas di atas, mereka akan dapat mencari penyelesaian yang mengarah ke prosedur bahwa untuk membagi pecahan, bilangan yang dibagi (dalam kasus ini adalah 5/8) tetap, tanda bagi diubah dengan tanda kali sedangkan pembagi (dalam kasus ini adalah 2/3) dibalik (pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang).

Jika guru memberikan alasan   Mengapa Pembagi Harus “dibalik” dalam Proses Operasi Pembagian Pecahan ? seperti yang dijelaskan di atas, miskonsepsi akan jarang ditemukan di tingkat yang lebih tinggi misalnya Kesalahan atau Miskonsepsi Terkait Operasi Hitung Campuran yang Menerus Sejak Tingkat Sekolah Dasar ,Contoh Miskonsepsi Menerus yang ditemukan pada Mahasiswa Calon Guru.

Demikianlah cara mengajarkan pembagian pecahan sehingga siswa mengetahui alasan Mengapa Pembagi Harus “dibalik” dalam Proses Operasi Pembagian Pecahan ?

Post a Comment for " Mengapa Pembagi Harus dibalik dalam Proses Operasi Pembagian Pecahan ?"