Pemaparan Singkat tentang Intisari Teori Belajar Konstruktivisme Sosial

Pemaparan Singkat tentang Intisari Teori Belajar Konstruktivisme Sosial – Teori tentang bagaimana peserta didik belajar telah dikemukakan oleh para ahli. Salah satu ahli yang merubah pandangan bahwa guru adalah satu satunya sumber belajar adalah Lev Vygotsky. Ahli psikologi kognitif, Lev Vygotsky, banyak berhubungan dengan anggapan Piaget mengenai bagaimana kanak-kanak belajar. Tentu saja, penekanan Vygotsky dan Piaget berbeda. Vygotsky lebih menekankan pada pembelajaran dalam konteks sosial.

Jika dalam Teori kognitif Piaget yang menekankan pada penemuan sendiri secara individu dan guru, Vygotsky mengusulkan bahwa guru dan murid secara bersama-sama memainkan peranan yang penting dalam pembelajaran. Kebersamaan anak-anak yang (dapat saja) hidup pada budaya yang berbeda-beda akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk selalu menggunakan dan mengembangkan kognisinya. Pembelajaran matematika misalnya, berkembang dan dikembangkan dalam konteks budaya pada saat dan dimana para inventor matematika hidup. Kehidupan sosial budaya memberikan anak-anak alat-alat kognisi yang memadai untuk mengembangkan kognisinya.

Mengapa ada banyak alat kognisi dalam relasi sosial anak-anak dengan budaya dan kemampuan yang berbeda. Karena mereka (dapat saja) berasal dari latar belakang yang berbeda dan juga atribut lain yang berbeda maka masing masing anak dan juga guru merupakan saluran-saluran budaya. Hal yang sederhana, misalnya permainan tradisional. Permainan tradisional dapat menjadi alat kognisi yang baik bagi pembelajaran matematika. Kita tau, banyak fenomena matematis yang dapat ditemukan dalam permainan tradisional. Selain fenomena matematis, permainan tradisional dapat menjadi alat untuk inkulkasi karakter pada anak-anak.Namun banyak terjadi kesalahan dalam menerapkan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika di kelas.

Baca juga: 


Secara umum, ada beberapa konsep penting dalam konstruktivisme sosial–nya Vygotsky yaitu: (1)Teori Belajar Sosial; (2) Kelas dianggap sebagai Komunitas Belajar; dan (3) Pemagangan Kognitif.

Teori Belajar Sosial. Penekanan terbesar pada Sosial Construktivism Vygotsky adalah Konteks budaya dimana pembelajaran terjadi. Budaya yang (tentu saja) melekat pada anak anak akan terbawa ke sekolah pada saat konteks pembelajaran. Kenyataan ini perlu dipergunakan sebagai keuntungan dalam proses pembelajaran. Apa yang dibawa atau melekat pada masing-masing anak perlu dianggap sebagai kontribusi yang berarti bagi pembelajaran.

Kelas merupakan Komunitas Belajar. Karena kelas merupakan komunitas belajar maka guru dan siswa perlu bekerja dan berusaha bersama-sama untuk saling membantu dalam pembelajaran. Guru dan siswa seharusnya memiliki ketergantungan positif satu sama lain untuk belajar dan memahami sesuatu. Segala aturan dan prosedur dalam kelas seharusnya diarahkan sebagai alat untuk interaksi positif antara guru dan siswa; bukan dibuat untuk menebar ketakutan atau membuat situasi yang menakutkan dalam belajar. Karakteristik dari Komunitas belajar diantaranya: (1)Semua siswa berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran; (2)Guru dan siswa bekerja bersama untuk saling membantu satu sama lain; (3)Interaksi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain merupakan hal paling penting sebagai bagian dari pembelajaran; (4)Guru dan siswa saling menghargai perbedaan antara satu dengan yang lain.

Pemagangan Kognitif. Pemagangan kognitif merupakan proses belajar pembelajar dengan kemampuan rendah pada pembelajar lain dengan kemampuan yang lebih baik atau lebih tinggi (ahli). Guru dan siswa yang mampu dapat menjadi ahli bagi siswa yang kurang mampu.

Itulah sedikit intisari dari teori belajar sosial constructivism-nya Lev Vygotsky. Mudah-mudahan para pendidik dapat mengimplementasikan teori ini secara benar dalam pembelajaran.

Post a Comment for "Pemaparan Singkat tentang Intisari Teori Belajar Konstruktivisme Sosial"